Tempat Wisata di Medan untuk Dikunjungi, Sumatera Utara
Aku mencintai kampung halamanku, Medan di Sumatera Utara. Kota ketiga terbesar di Indonesia, dan merupakan kota terbaik pertama di negeri ini.
Aku sendiri adalah keturunan suku Batak, salah satu penduduk asli Sumatera Utara dari kawasan Danau Toba. Untuk itulah, Medan tidak hanya kota yang aku diami, tapi juga rumahku untuk pulang. 🙂

Keragaman Sejarah dan Budaya di Medan
Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara dengan populasi mencapai 2,7 juta jiwa. Kota ini menjadi pusat perdagangan barang dan jasa dari daerah lain di Indonesia dan luar negeri.
Berjarak hanya satu jam perjalanan udara ke Singapura dan hanya 30 menit ke Malaysia. Kota ini juga kaya akan warisan sejarahnya, termasuk menjadi pelabuhan untuk Perusahaan Hindia Timur Belanda yang kemudian menjadi bagian dari Hindia Belanda. Medan dulu juga pernah diduduki oleh Jepang selama masa Perang Dunia II.
…para imigran tersebut menetap dan menjadi bagian dari kebudayaan setempat.
Dulunya Medan berkembang pesat menjadi pemasok utama komoditas tembakau di wilayah jajahan Belanda. Menyebabkan praktik kerja rodi dan praktik-praktik kejam lainnya menjadi hal yang lumrah di perkebunan kala itu, tapi memang ada dampak positifnya yang bisa kita lihat sekarang.
Pada waktu itu, orang-orang Melayu dan Batak tidak mau bekerja di perkebunan, sehingga perusahaan harus merekrut pekerja dari luar. Orang Jawa, Cina, Melayu dari Malaysia dan India kemudian berbondong-bondong pindah ke Sumatera Utara untuk bekerja di perkebunan.
Selanjutnya para imigran tersebut menetap dan menjadi bagian dari kebudayaan setempat. Inilah yang membuat Medan menjadi kota dengan keragaman majemuk. Hal ini terlihat dari pemandangan tempat makan di Medan, pusat perbelanjaan dan perpaduan menarik antara museum dan situs bersejarah di sini.
Situs Bersejarah untuk Dikunjungi di Medan
Berikut adalah beberapa situs bersejarah untuk dikunjungi di Medan.
Mansion Tjong A Fie
Mansion Tjong A Fie merupakan bangunan bersejarah yang awalnya rumah bagi Tjong A Fie, seorang pengusaha dan dermawan keturunan Tionghoa-Indonesia. Rumah megah ini selesai dibangun pada tahun 1900 dan menjadi salah satu bangunan tertua yang masih tegak berdiri di Medan hingga sekarang.
Bangunan ini pun pernah difungsikan sebagai sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan sebelum kemudian diubah menjadi museum di tahun 1975. Kini, bangunan ini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Medan.
Lokasi: Jl. Jend. A. Yani No. 105, Medan, 20111, Sumatera Utara
Galeri Tjong Yong Hian
Nama galeri ini diambil dari nama Tjong Yong Hian, kakak Tjong A Fie yang telah disebutkan sebelumnya. Lokasinya di jantung kota Medan, tidak jauh dari mansion Tjong A Fie.
Galeri seni ini terkenal dengan pameran dan koleksi foto, artefak, dan memorabilia era tradisional dan kontemporer. Terdapat juga taman dan kolam indah di tempat ini.
Lokasi: Jl. Kejaksaan, Petisah Tengah, Medan Petisah, Medan 20151, Sumatera Utara
Taman Bunga Tjong Yong Hian
Taman Bunga Tjong Yong Hian adalah taman kota yang terletak di pusat kota, dekat dengan galeri seni Tjong Yong Hian. Taman ini dibangun di tahun 1887 oleh Belanda yang awalnya disebut dengan “Taman Ratu”.
Terdapat banyak jenis bunga, pohon, dan tumbuhan serta kolam kecil di sini. Ada juga kebun binatang mini yang dihiasi dengan rusa, monyet, merak, burung, dan masih banyak lagi.
Lokasi: Jl. Kejaksaan, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Medan, 201112, Sumatera Utara
Istana Maimun
Istana Maimun adalah sebuah istana yang awalnya dibangun oleh Sultan Ma’mun Al-Rashid Perkasa Alamsyah dari Kerajaan Deli di tahun 1881. Namanya berasal dari bahasa Arab yang artinya “keberkahan”.
Istana ini berlokasi di tepi sungai Deli dan terdiri dari dua lantai, dengan luas area 1,000 meter persegi. Walaupun ini adalah kediaman sultan, tapi bangunannya dirancang oleh arsitek Belanda, Theodoor van Erp.
Adapun alasan mengapa istana ini begitu memikat untuk dikunjungi adalah desain interiornya yang dibuat dengan perpaduan gaya arsitektur dan budaya Melayu, Islam, dan India, serta detil dan perabotan ruangan bergaya Spanyol dan Italia.
Bangunan ini juga merupakan warisan istana Melayu terakhir karena bangunan serupa hancur saat terjadi kerusuhan di tahun 1946.
Lokasi: Jl. Brigjend Katamso No. 66, A U R, Kec. Medan Maimun, Medan 20151, Sumatera Utara
Kuil Sri Mariamman
Kuil Sri Mariamman adalah kuil Hindu yang berdiri di dekat pusat kota yang didirikan pada tahun 1884. Menjadikannya sebagai kuil Hindu tertua di Medan.
Pembangunan kuil ini diinisiasi oleh para pekerja perkebunan Tamil India yang hidup di Medan waktu itu. Hingga kini, kuil Sri Mariamman masih dijadikan pusat kegiatan komunitas Tamil di Medan.
Kuil yang namanya diambil dari nama Dewi Mariamman ini juga dipersembahkan untuk keturunannya, yakni Dewa Ganesha dan Murugan. Dipercaya bahwa Dewi Mariamman memiliki kekuatan penyembuhan untuk mengobati atau mengatasi segala macam penyakit, serta wabah menular lainnya. Sang dewi juga dipercaya mampu memanggil hujan saat kekeringan melanda.
Pesona utama kuil ini adalah gaya arsitektur Hindu lawasnya, yang membuatnya berbeda daripada kebanyakan kuil Hindu di Indonesia yang khas bergaya Jawa. Kuil ini juga terletak di dekat kuil Cina terbesar, Kuil Gunung Timur.
Lokasi: Jl. Teuku Umar No. 18, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Medan 20151, Sumatera Utara
Graha Maria Annai Velangkanni
Graha Maria Annai Velangkanni bisa dikatakan sebagai simbol terbaik kekayaan sejarah budaya Medan. Bangunan ini memang bukan termasuk bangunan tertua (baru selesai dibangun tahun 2005), namun bangunan gereja Katolik ini menyimpan sejarah panjang dan menarik.
Inti gaya bangunan ini berasal dari komunitas Tamil yang datang dari daratan India di tahun 1800an, namun dengan nuansa perpaduan gaya arsitektur Indo-Mughal.
Dari kejauhan, dominasi hiasan khas India dan Cina membuat gereja ini mirip kuil Buddha bergaya Tibet. Kamu akan disambut dengan gerbang model khas rumah adat Sumatera Utara di pintu masuknya, rumah adat Batak di Toba dan Karo. 🙂
Terdapat juga menara di area ini. Menara dengan tujuh tingkat, yang diasosiasikan dengan “surga” seperti dalam kepercayaan Barat, Hindu, dan Islam, serta sebagai perwujudan bahwa semua orang akan masuk surga.
Tiga kubahnya melambangkan Tritunggal Mahakudus di ajaran agama Kristen, tapi sesungguhnya lebih mirip dengan desain masjid Mughal. Interiornya juga lebih menarik lagi. Ini adalah atraksi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Medan!
Lokasi: Jl. Sakura III No. 7-10, Tj. Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Medan 20135, Sumatera Utara
Aktivitas Seru untuk Dilakukan di Medan
Di bawah ini adalah rekomendasi beberapa hal yang bisa dilakukan di Medan.
Kunjungi Masjid Raya Al-Mashun (Masjid Agung Medan)
Masjid Raya Al-Mashun (Masjid Agung Medan) selesai dibangun tahun 1909 yang pada awalnya merupakan bagian dari kompleks istana Maimun.
Masjid ini dulunya dirancang oleh arsitek Belanda, Theodoor van Erp, tapi kemudian diganti oleh JA Tingdeman saat Van Erp dipindah tugaskan ke Jawa oleh pemerintah kolonial Belanda untuk merestorasi candi Borobudur di Jawa Tengah.
Seni rancang bangunan Masjid Agung Medan ini dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini juga menggunakan bahan bangunan seperti marmer Italia dan kaca patri Perancis.
Lokasi: Jl. Mahkamah No. 74c, RT. 02, Mesjid, Kec. Medan Kota, Medan, 20212, Sumatera Utara
Kirim Kartu Pos dari Kantor Pos Medan
Kantor pos Medan dibangun di tahun 1887 dan mulanya dijuluki sebagai Kantor Pos dan Telegraf Medan, atau “Poste Restante” (“stasiun pos”). Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, Ir. Snuyf dan telah digunakan sebagai kantor pos sejak tahun 1911.
Kantor pos ini juga dilengkapi dengan pameran koleksi perangko. Jadi lupakan surel dan aplikasi pengirim pesan, ayo kirim kartu pos jadul ke kampung halaman.
Berlokasikan di pusat kota Medan, gedung Kantor Pos Medan ini berada dekat dengan bangunan penting era kolonial lainnya seperti Balai Kota Lama Medan, Istana Maimun, dan Mansion Tjong A Fie.
Lokasi: Jl. Melati Raya, No. 10, Helvetia, Kec. Medan Helvetia, Medan 20124, Sumatera Utara
Belajar Sejarah Lokal di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Museum Sumatera Utara merupakan museum publik dan terbesar di Sumatera Utara. Bangunan ini memamerkan warisan budaya Sumatera Utara dan Indonesia, termasuk kesenian dan kerajinan dari berbagai kelompok etnis di daerah tersebut.
Museum ini sendiri didirikan pada tahun 1954, dan pada tahun 2005 memiliki lebih dari 6000 koleksi. Terdapat area sejarah alam di museum ini, yang meliputi kehidupan masa prasejarah dengan peralatan prasejarah dan replika fosil manusia purba, serta fauna endemik. Area lainnya tentang sejarah agama dan sejarah masa kolonial Belanda.
Lokasi: Jl. HM. Joni No 51, Teladan Bar., Kec. Medan Kota, Medan 20217 Sumatera Utara
Olahraga di Taman Lapangan Benteng
Lapangan Benteng adalah taman kota yang menawarkan hamparan hijau yang jauh dari hiruk-pikuk kota Medan.
Di sini, kamu akan menemukan lapangan tenis, lintasan jogging, dan kadang konser atau pagelaran tari tradisional. Jika kamu menginap di hotel setempat saat berkunjung, jangan ragu untuk mencoba area fitnes, keluarlah!
Lokasi: Jl. Pengadilan, No. Kel, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, 20236, Sumatera Utara
Nikmati Jalan Merdeka
Alun-alun Merdeka yang terletak di pusat kota Medan, dibangun di tahun 1954 untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Jalan setapak Merdeka adalah bagian dari area alun-alun dan dipenuhi kedai penjual makanan.
Mulai dari makanan Indonesia, makanan Internasional, kedai kopi dan berbagai penjaja makanan lainnya dengan pilihan tempat duduk di dalam dan luar ruangan.
Kawasan ini adalah tempat menyenangkan untuk berkulineran, bersantai, dan melihat lalu-lalang masyarakat kota Medan.
Lokasi: Jl. Balai Kota, Kesawan, Kec. Medan Bar, Medan, 20231, Sumatera Utara

Belanja Buku di Titi Gantung
Titi Gantung adalah julukan untuk jembatan gantung yang dibangun di masa penjajahan Belanda yang memungkinkan para pejalan kaki untuk menyeberangi jalur utama kereta api dekat Stasiun Kereta Api Medan.
Tempat ini juga merupakan pusat perdagangan buku bekas. Banyak buku bekas dijual di sini yang bisa kamu tawar.
Semua jenis buku bisa kamu temukan di sini, mulai dari buku untuk anak-anak, buku pelajaran, hingga buku langka yang sudah tidak dicetak lagi. Banyak penjual memiliki koleksi buku bahasa Inggris juga, jika itu yang kamu cari.
Titi Gantung ini dekat sekali dengan alun-alun Merdeka (ada beberapa penjual buku di sana). Para pelapak buku di sini telah ada sejak beberapa dekade lalu, dan telah dipaksa pindah beberapa kali.
Pandemi juga membawa tantangan tersendiri, tapi tidak ada yang bisa menandingi perasaan menggenggam dan membaca buku bagus. Jika kamu berada di sini, mampirlah dan dukung para penjaja buku tersebut.
Lokasi: Jl. Kereta Api No. 2B, Kesawan, Kec. Medan Bar, Medan 20111, Sumatera Utara
Kuliner di Medan
Budaya makan di Medan sangat luar biasa beragam. Keragaman tersebut mewakili kemajemukan masyarakat setempat.
Soto Kesawan
Salah satu kuliner khas Indonesia adalah soto, sup lezat yang diisi dengan daging, sayuran, dan kuah, serta campuran bumbu dan rempah pilihan. Jika kamu ingin tahu cara penyajian soto di Sumatera Utara, Soto Kesawan adalah tempat yang pas untuk mencobanya.
Tempat makan legendaris ini telah dikenal luas dan digemari penduduk setempat karena menyajikan soto kaya rasa layaknya masakan rumahan yang lezat.
Kamu bisa bebas memilih varian isi soto, misalnya udang, daging sapi, ayam, jeroan, dan sebagainya. Kamu pun bisa berkreasi untuk mendapatkan sensasi berbeda.
Soto Kesawan adalah santapan yang baik dikonsumsi saat makan siang karena tempat makan ini tutup di malam hari. Ada banyak cabangnya di Medan, tapi di sinilah warung aslinya.
Lokasi: Jl. Ahmad Yani No. 116, Kelurahan Kesawan, Medan Barat, Medan, 20133, Sumatera Utara

Restoran Tip-Top
Menu makanan di Restoran Tip-Top terdiri dari berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Barat hingga pan-Asia, serta tak ketinggalan masakan Indonesia. Restoran ini juga menyediakan es krim alami tanpa pengawet buatan yang dibuat dari resep tradisional dengan mesin jadul jaman Belanda. Enak!
Mereka juga jago membuat kue. Ruang makannya didesain dengan sentuhan klasik dan santai, tapi menjadi ramai di malam hari. Jadi datanglah lebih awal kalau bisa.
Lokasi: Jl. Jend. Ahmad Yani No. 92 A-B, Kesawan, Kec. Medan Bar, Medan 20212, Sumatera Utara
Cahaya Baru di Kampung Keling
Cahaya Baru yang terletak di pusat Kampung Keling adalah tempat terbaik di Medan untuk menemukan kuliner khas India yang murah dan enak. Mereka menyediakan porsi besar dengan harga terjangkau.
Ada juga pilihan bagi vegetarian dan bagi mereka yang sedang diet. Tak lupa, ada juga menu khusus untuk minum teh. Perlu diketahui bagi wisatawan internasional, bahwa tidak ada pilihan menu berbahasa Inggris di sini.
Setelah kamu mencicipi hidangan di India kecil di Medan ini, kamu bisa mengunjungi Kuil Sri Mariamman (seperti yang sempat dijelaskan di atas), yang berjarak hanya 5 menit berjalan kaki.
Lokasi: Jl. Teuku Cik Ditiro, No. 12/16, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Medan 20152, Sumatera Utara
Bangunan Ikonik Lainnya di Medan
Gedung Perusahaan Perdagangan PT PP London Sumatera (Lonsum) Indonesia
PT PP London Sumatera (Lonsum) Indonesia yang berdiri sejak tahun 1906 dianggap sebagai simbol sejarah pertanian Sumatera Utara . Bangunan tua ini dianggap sebagai landmark lokal, dan letaknya tak jauh dari Restoran Tip Top (pada poin penjelasan sebelumnya).
Lokasi: Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 2, Kesawan, Kec. Medan Bar, Medan, 20111, Sumatera Utara
Jalan Kelurahan No. 1, Kesawan
Bangun lawas dengan desain menakjubkan ini bisa disaksikan dari ujung jalan Restoran Tip Top, dan menjadi tempat bagi toko tukang cukur tradisional dan kedai kecil.
Lokasi: Jl. Perdana Ahmad Yani Simpang Jalan Kelurahan No. 1 Kesawen, Kec. Medan Bar, Medan, 20212, Sumatera Utara
Seperti yang diketahui, Medan adalah kota indah yang dipenuhi dengan tempat wisata menarik dan hidup. Dan daftar ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhannya! Datanglah ke Medan, dan jika kamu sudah datang, hubungi aku ya!